"Sebuah Doa, Sebuah Takdir: Bila Hati Memilih, Tapi Allah Lebih Tahu" atau

Hari ini, sambil dengar lagu Istikharah Cinta, aku buat satu video kecil. Tapi lagu itu bawa aku kembali ke satu momen — saat aku sujud lama, dengan satu nama dalam doa.

Aku tak pernah ada dua pilihan. Hanya satu. Tapi tak semua yang kita minta akan jadi milik kita… dan tak semua yang datang tanpa diduga itu, tak layak dihargai.

✨ Sebuah Doa, Sebuah Takdir ✨

kata mereka,

istikharah itu… untuk dua pilihan.

tapi masa tu,

cuma satu nama yang kusebut dalam doa 🤍

tanpa ragu,

tanpa siapa-siapa lagi…

hati ni dah pun memilih.

tapi Allah,

Dia lebih tahu,

tentang hal-hal yang tak sampai pada fikiran manusia…

dan rahsia yang belum sempat aku mengerti 🌙

dalam dua bulan,

semuanya perlahan-lahan berubah.

bukan seperti yang aku harapkan,

tapi jujur,

lebih indah daripada apa yang pernah aku bayangkan 🌷

lalu Dia hadir…

bukan yang kupinta dalam doa,

tapi yang Allah tahu aku perlukan.

tenangnya,

lembut jiwanya,

cara dia bercerita pun buat hati rasa…

“ya Allah, ini ketenangan yang aku cari.” ☁️

dan waktu itu, aku pun faham —

rupanya, doaku bukan tak dijawab…

cuma Allah hantar yang lebih baik ✨

Puisi ini aku tulis bukan untuk sesiapa, tapi untuk hati aku sendiri yang pernah rasa kecewa… dan akhirnya, redha.

Kadang-kadang, kita terlalu yakin dengan apa yang kita rasa. Kita percaya, dialah orangnya. Kita berdoa dengan bersungguh, menangis dalam tahajud, berharap Allah makbulkan seperti yang kita mahu. Tapi rupanya... Allah jawab dengan cara yang lain.

Sekarang aku tahu, istikharah bukan hanya untuk memilih antara dua orang — tapi untuk menyerahkan segalanya pada Yang Satu.

Bila kita lepaskan, kita akan nampak:

Apa yang datang bukan sekadar pengganti... tapi pelengkap.

Jika kau sedang menunggu jawapan dari langit, sabarlah. Doa yang tak terjawab, belum tentu ditolak. Mungkin… ia sedang diarahkan kepada sesuatu yang lebih baik dari apa yang kau minta.

Kerana jodoh itu, benar-benar rahsia Allah.